Langsung ke konten utama

Lima Fakta Tendangan Kungfu Pemain PS Pati, Gigi Rontok hingga Atta Halilintar

Viral video insiden tendangan Kung Fu yang dilakukan pemain AHHA PS Pati, Syaiful Indra Cahya terhadap pemain muda Persiraja Banda Aceh, Muhammad Nadhiif.

Dari rekaman video itu terlihat Syaiful tidak sekedar berniat menghalang bola, setelah bola berhasil disapunya keluar lapangan, kaki kanannya sengaja diangkat tinggi-tinggi dan diarahkan ke wajah Nadhip yang sedang berlari kencang ke arah Syaiful untuk melewatinya.

Akibat tendangan kungfu tersebut Nadhip langsung terkapar, dan segera mendapat pertolongan medis.

Tindakan Syaiful pun mendapatkan kecaman dari berbagai pihak. Tak sedikit publik yang berharap mantan pemain Timnas Indonesia itu mendapatkan sanksi. Berikut fakta-fakta terkait pertandingan tersebut:

1. Hanya laga uji coba

Pertandingan antara AHHA PS Pati dan Persiraja adalah laga uji coba yang digelar di Lapangan Pancoran Soccer Field, Jakarta, Senin (6/9) sore itu. Laga persahabatan ini sejatinya hanya sebagai pemanasan kedua klub dalam menghadapi liga 2 musim 2021/2022. Tapi bukannya persahabatan yang ditunjukan sejumlah pemain, melainkan aksi kekerasan layaknya seorang petarung jalanan. Laga ini sendiri dimenangkan AHHA PS Pati dengan skor 3-0.

2. Gigi pemain copot

Muhammad Nadhiif menjadi salah satu pemain muda yang direkrut Persiraja Banda Aceh untuk menghadapi Liga 1 2021-2022.

Persiraja Banda Aceh menjadi klub pertama yang diperkuat Nadhiif di level profesional.

Saat itu, Nadhiif mengakui bahwa dia sempat merasa tegang saat pertama kali berlatih bersama pemain-pemain senior.

Sayangnya, Nadhiif harus mendapatkan pengalaman buruk pada musim debutnya di level profesional.

Aksi brutal yang dilakukan oleh Syaiful Indra Cahya jelas menjadi pengalaman yang kurang baik untuknya. Terpaksa, ia kini harus menepi dari lapangan karena mengalami cedera akibat tendangan kungfu tersebut.

Pelatih kepala Persiraja Banda Aceh, Hendri Susilo, membeberkan kondisi pemainnya itu.

"Kondisi dia (M. Nadhif) sekarang baik-baik saja, cuma giginya yang copot kena tendangan kungfu itu," jelas sang pelatih.

3. Dua pemain AHHA PS Pati diusir wasit

Setelah Syaiful Indra Cahya diberi kartu merah oleh wasit, permainan kasar kembali dilakukan punggawa AHHA PS Pati. Kali ini mantan pemain nasional, Zulham Zamrun menjadi pemicu kericuan.

Zulham melanggar gelandang Persiraja di menit ke-79 dan kemudian kembali melanggar Defri Rizki, yang berujung keributan.

Dalam sebuah cuplikan video, dia berusaha menyapu bola liar yang lepas dari kontrol pemain Persiraja, namun gagal. Sama seperti Syaiful, Zulham mengayunkan kakinya cukup tinggi hingga mengenai tubuh pemain lawan.Kemudian sesaat setelah aksi tendangan itu. Zulham coba menyergap bola liar yang gagal dia sapu dan menabrakkan diri ke Defri Rizki.Pemain Persiraja yang tak terima, lantas mendorong Zulham. Lalu terjadilah adu jotos dan saling dorong di antara kedua pemain. Laga sempat terhenti selama lima menit dan kembali dilanjutkan setelah Zulham mendapat hukuman kartu merah.

4. Syaiful Indra Cahya dan Zulham Zamrun dipulangkan

AHHA PS Pati FC pulangkan Syaiful Indra Cahya dan Zulham Zamrun dari pemusatan latihan di Jakarta.

Sebelumnya, tim berjulukan Java Army itu telah menghukum Syaiful Indra Cahya berupa surat teguran, buntut dari tendangan kungfunya kepada gelandang Persiraja Banda Aceh, Muhammad Nadhiif.

"Untuk Syaiful Indra Cahya dan Zulham Zamrun, kami pulangkan dari pemusatan latihan di Jakarta karena mereka melakukan hal yang tidak pantas dicontoh dalam laga persahabatan kontra Persiraja," imbuh COO AHHA PS Pati FC, Divo Sashendra.

"Kejadian ini benar-benar menjadi pelajaran untuk para pemain AHHA PS Pati FC agar lebih bisa menjunjung tinggi nilai respek," jelas Divo.

5. AHHA PS Pati milik Atta Halilintar

AHHA PS Pati ternyata milik Youtuber Atta Halilintar dan pengusaha Putra Siregar. Klub ini sebelumnya, tidak diakui PSSI, karena hanya mengesahkan nama klub baru Putra Safin Group (PSG) Pati pada Kongres Tahunan PSSI pada 29 Mei lalu.

Belakangan diketahui AHHA PS Pati ternyata adalah klub yang sama dengan PSG Pati. Atta yang masuk ke PSG telah me-rebranding klub dengan mengubah namanya menjadi AHHA PS Pati. Sebelumnya klub ini bernama Putra Sinar Giri (PSG) Gresik sebelum diakuisisi oleh Wakil Bupati Pati Saiful Arifin.

***

Tommy Manggus



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Antrean Itu Cermin Buruknya Disiplin Petugas

Sudah empat jam aku duduk di kursiku menunggu nama anakku dipanggil. Ternyata, datang dan mendaftar  lebih awal tidak menjamin dipanggil duluan. Urutan antrean peserta vaksinasi tergantung selera petugas. Yang baru tiba  bisa    langsung dilayani,   dan yang  mendaftar  belakangan bisa dipanggil lebih awal. Peristiwa  tidak elok ini  bukan yang pertama bagiku, pasalnya pada kegiatan vaksinasi dosis kesatu di awal bulan Juli lalu, aku juga mengalaminya. Esoknya, giliran membawa anakku pun merasakan  perlakuan yang  serupa.  Lanjut divaksinasi dosis kedua di awal Agustus lalu, aku dan kemudian bersama anakku pun mengalami hal yang sama.  Tidak ada yang bisa kulakukan, kecuali hanya menarik nafas dan berusaha memakluminya. Hari ini, kala membawa anak keduaku  untuk vaksininasi dosis pertamanya, pun lagak petugasnya masih seiras, malah kali ini lebih culas. Peserta vaksinasi yang sebelumnya dibatasi hanya seratus orang, hari ini  tumplek blek sampai enam ratus peserta. Alih-alih  protokol

Jangan Sampai Lebih Takut Lihat Polisi Dibanding Penjahat

  Banyaknya penyimpangan yang dilakukan oleh oknum polisi dalam beberapa waktu terakhir ini seolah menegaskan buruknya citra lembaga penegak hukum tersebut. Peristiwa salah tangkap, pelanggaran SOP, brutalisme, kejahatan seksual ,pemeriksaan ponsel warga secara non-prosedural dan non-etis, penersangkaan korban, dan lainnyan sebagainya membuat masyarakat menjadi merinding dan takut berurusan dengan polisi. Sampai-sampai seorang kawan mengatakan jika ia  merasa lebih takut berhadapan dengan polisi daripada penjahat, karena polisi dapat melakukan kejahatan  dengan berlindung dibalik institusi,  hukum dan fasilitas negara.. ” Jangan sekali-sekali deh, buat kejahatan jika tidak mau berurusan dengan penjahat” sindirnya. Deretan Peristiwa seperti penembakan  oleh oknum Ipda OS anggota Polisi Lalu Lintas PJR Polda Metro Jaya dan  kasus aborsi oknum R yang menyebabkan seorang mahasiswa meninggal di  Purwekerto baru baru ini menambah cacatan buruk yang dilakukan  oknum angg

Bandara Tanjung Harapan Jogging Track Favorit

  Sejak  tahun 2000,aku mulai rutin pergi ke bendara  Tanjung Harapan,    saban sore  berkendara motor roda dua menuju bandara kecil yang berada di dekat Taman makam Pahlawan  Tanjung Selor itu. Namun, tujuanku ke bandara itu  bukan untuk berangkat   atau  mengambil paket kiriman yang datang, melainkan untuk olahraga jogging di  runaway  atau landasan pacu bandara. Yup, mungkin ketika itu akulah yang paling rajin jogging di bandara itu.Sampai-sampai beberapa teman memberi gelar ” penunggu bandara”. Kadang jam 2 siang, kala runaway bandara masih sepi,  dengan berbekal jaket parasut dan topi, aku sudah duluan  berlari menikmati panas dan  teriknya cuaca siang hari. Menurutku dan orang-orang ketika itu, runaway ini adalah  tempat yang paling nyaman dan ideal   di Tanjung Selor untuk melaukan aktivitas jogging. Selain treks nya yang lurus dan lebar, landasan ini tempat yang paling aman  untuk jogging, udaranya yang bersih, jauh dari polusi asap knalpot.  Berlari di sini kit