Dua hari lalu seorang teman mengajakku menjadi tamu di podcastnya. Ia ingin ngobrol-ngobrol santai tentang "Sejarah Pembentukan Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara)". Katanya sih , iseng-iseng aja untuk menambah ragam konten video di medsosnya. Dengan halus kutolak ajakan itu, kukatakan aku masih sibuk, kelak bila ada waktu luang aku kabari segera: begitulah alasanku padanya. Padahal, aku memang tidak berkenan untuk datang. Bukan karena aku sibuk, atau tidak menguasai materi itu, tapi topik podcast yang ingin dibahasnya membuatku agak "sensi'. Aku tidak ingin ikut-ikutan menjadi orang yang ngotot ingin dikenang dalam "lakon" sejarah pembentukan Provinsi Kaltara, apalagi " mempersoalkannya". Pun, aku tak ingin jadi bagian orang-orang yang masih "galau" dan "halu" oleh fantasia atau romantika heroik masa lampau. Lagi pula, apa sih "urgensinya' membicarakan sejarah pembentukan Kaltara hari ini ? Apa
Tulisan, opini, cerita, berita aktivitas blogger kalimantan utara