Langsung ke konten utama

Sok Tau

Orang Orang Sok Tau

Gini, Bro.

Kalian pasti pernah punya teman yang sotoy  alias sok tau.

Jumlahnya  tidak banyak.Paling satu atau dua orang.Tapi cukup bikin jengkel  orang se-kampung.

Hobbynya tuh nambah-nambah  atau ngarang ngarang cerita, kadang  ngaku- ngaku ceria orang adalah ceritanya dia.
Bukan pembaca berita, bukan penceramah, bukan penulis, bukan wartawan,  bukan pula guru, tapi seolah dia tau segalanya

Banyak kita yang sering ketipu, tidak hanya sekali tapi berkali-kali. Meski tau ceritanya sering ditambah-tambah, tetap aja kita sulit tak percaya.
ya.

 Dia nggak perduli apakah orang percaya apa yang diceritakannya. Baginya, yang penting orang tau apa yang dia tau.

Ceritanya lantang melintang,  Seolah peta dunia ada di depannya, semua film ditontonnya, seluruh berita dibacanya, semua pejabatpub dikenalnya

Bagi orang2 yang tinggal lama di Tanjung Selor, tahun 90-an hingga awal 2000-an pasti kenal dengan almarhumah Rusmini (mhn dikoreksi jika masih hidup), orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).

Rusmini adalah legenda dan mungkin juga  inspirasi bagi orang orang sok tau  di Tanjung Selor. Bisa dibayangkan, ia mampu merekam pembicaraan orang2 di warung kopi sejak pagi hingga siang, kemudian menceritakan kembali semua yang ia dengar, dari satu warung kopi dan warung kopi lainnya. 

 Jangan  heran, jika tiba2 Rusmini bisa bicara tentang politik, bicara ekonomi,  calon bupati, pemerintahan sampai sampai masalah rumah tangga orangpun diceritakannya.

Pantang baginya jika sedang bercerita disela dan ditanya-tanyain. Selain, jawabannya bakal nggak nyambung, kau juga bakalan diomelnya habis-habisan..  

Disinilah letak perbedaannya antara Rusmini dgn orang yang sok tau. Rusmini masih bisa tersinggung omongannya dipotong atau disela. Tapi orang sok tau, nggak kenal tersinggung, tetap nyerocos mulutnnya,meski omongannya dipotong orang.

Maka dari itu, buat kamu kamu yang sok tau.Ingat, jangan sampai kamu diberi stigma lebih parah dari orang ODGJ. Back to normal aja.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Antrean Itu Cermin Buruknya Disiplin Petugas

Sudah empat jam aku duduk di kursiku menunggu nama anakku dipanggil. Ternyata, datang dan mendaftar  lebih awal tidak menjamin dipanggil duluan. Urutan antrean peserta vaksinasi tergantung selera petugas. Yang baru tiba  bisa    langsung dilayani,   dan yang  mendaftar  belakangan bisa dipanggil lebih awal. Peristiwa  tidak elok ini  bukan yang pertama bagiku, pasalnya pada kegiatan vaksinasi dosis kesatu di awal bulan Juli lalu, aku juga mengalaminya. Esoknya, giliran membawa anakku pun merasakan  perlakuan yang  serupa.  Lanjut divaksinasi dosis kedua di awal Agustus lalu, aku dan kemudian bersama anakku pun mengalami hal yang sama.  Tidak ada yang bisa kulakukan, kecuali hanya menarik nafas dan berusaha memakluminya. Hari ini, kala membawa anak keduaku  untuk vaksininasi dosis pertamanya, pun lagak petugasnya masih seiras, malah kali ini lebih culas. Peserta vaksinasi yang sebelumnya dibatasi hanya seratus orang, hari ini  tumplek blek sampai enam ratus peserta. Alih-alih  protokol

Jangan Sampai Lebih Takut Lihat Polisi Dibanding Penjahat

  Banyaknya penyimpangan yang dilakukan oleh oknum polisi dalam beberapa waktu terakhir ini seolah menegaskan buruknya citra lembaga penegak hukum tersebut. Peristiwa salah tangkap, pelanggaran SOP, brutalisme, kejahatan seksual ,pemeriksaan ponsel warga secara non-prosedural dan non-etis, penersangkaan korban, dan lainnyan sebagainya membuat masyarakat menjadi merinding dan takut berurusan dengan polisi. Sampai-sampai seorang kawan mengatakan jika ia  merasa lebih takut berhadapan dengan polisi daripada penjahat, karena polisi dapat melakukan kejahatan  dengan berlindung dibalik institusi,  hukum dan fasilitas negara.. ” Jangan sekali-sekali deh, buat kejahatan jika tidak mau berurusan dengan penjahat” sindirnya. Deretan Peristiwa seperti penembakan  oleh oknum Ipda OS anggota Polisi Lalu Lintas PJR Polda Metro Jaya dan  kasus aborsi oknum R yang menyebabkan seorang mahasiswa meninggal di  Purwekerto baru baru ini menambah cacatan buruk yang dilakukan  oknum angg

Bandara Tanjung Harapan Jogging Track Favorit

  Sejak  tahun 2000,aku mulai rutin pergi ke bendara  Tanjung Harapan,    saban sore  berkendara motor roda dua menuju bandara kecil yang berada di dekat Taman makam Pahlawan  Tanjung Selor itu. Namun, tujuanku ke bandara itu  bukan untuk berangkat   atau  mengambil paket kiriman yang datang, melainkan untuk olahraga jogging di  runaway  atau landasan pacu bandara. Yup, mungkin ketika itu akulah yang paling rajin jogging di bandara itu.Sampai-sampai beberapa teman memberi gelar ” penunggu bandara”. Kadang jam 2 siang, kala runaway bandara masih sepi,  dengan berbekal jaket parasut dan topi, aku sudah duluan  berlari menikmati panas dan  teriknya cuaca siang hari. Menurutku dan orang-orang ketika itu, runaway ini adalah  tempat yang paling nyaman dan ideal   di Tanjung Selor untuk melaukan aktivitas jogging. Selain treks nya yang lurus dan lebar, landasan ini tempat yang paling aman  untuk jogging, udaranya yang bersih, jauh dari polusi asap knalpot.  Berlari di sini kit