Langsung ke konten utama

Mengenal Profil, Karier dan Pengalaman Presiden MADN Baru

SABTU ESOK, (6/11),  Dr Marthin Billa MM akan dikukuhkan sebagai Presiden Majelis Adat Dayak Nasional (MADN) masa bakti 2021- 2026.  Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD RI) Dapil Kalimantan Utara itu akan disahkan  secara adat pada jam 10.00 -12.00 WIB,  di  Hotel Santika, Slipi Jakarta.

Bagi kamu yang belum mengetahui profil Presiden MADN baru tersebut,  silahkan  simak biofile beliau, berikut ini.

BIODATA  

Nama :  Dr. Drs. Marthin Billa, MM

Tempat Tanggal Lahir : Nahakramo, 29 Maret 1954

Alamat :  Jl. Pusat Pemerintahan Malinau

Nama Isteri :  Ny. Yuari Itun, BA

Nama Anak :  1. Artya Fathra     2. Yurita Hopia   3. Yuritina Joisa   4. Yuritiani Hepi

PENDIDIKAN

1984  : S1 Fisipol Unmul Samarinda

1999  : Program S2 Magister Management (MM) Universitas    Krisnadwipayana (UNKRIS) Jakarta

2005  : Program Doktoral S3 Spesialis Bidang Manajemen Publik    Universitas Brawijaya Malang, Jawa Timur

KARIER

    Staf Rumah Tangga Gubernur Kalimantan Timur (1978-1979)
    Ajudan Gubernur Kalimantan Timur (1982-1983) 3. Kepala Rumah Tangga Gubernur Kaltim (1984-1987)
    Kepala Wilayah Kecamatan Pujungan (1988-1993)
    Kepala Wilayah Kecamatan Peso Bulungan 6. Kepala Bagian Pembangunan Setda Bulungan (1996-1997)
    Asisten Administrasi Pembangunan Setda Bulungan (1997- 1999)
    Sekretaris Daerah Kabupaten Malinau (1999-2001)
    Bupati Malinau Periode 2001-2006 10. Bupati Malinau Periode 2006-2011
    Anggota DPD RI Provinsi Kalimantan Timur pada tahun 2014 – 2019  
    Anggota DPD RI Provinsi Kalimantan Utara pada  2019 – 2024

ORGANISASI

    Ketua I Senat Mahasiswa APDN Samarinda
    Sekretaris Organisasi Keluarga Kenyah Samarinda
    Ketua III Ikatan Keluarga Dayak Kalimantan Timur
    Ketua Dewan penentu kebijakan Taman Nasional Kayan Mentarang (TNKM)
    Penasehat Badan Pengurus Wilayah Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII) Pusat
    Ketua Umum Persekutuan Dayak Kalimantan Timur (PDKT) periode 2001 2006
    Ketua Umum Persekutuan Dayak Kalimantan Timur (PDKT) periode 2006 2011
    Ketua DAD Kalimantan Utara periode 2017-2022
    Presiden Majelis Adat Dayak Nasional (MADN) periode 2021-2026

 PRESTASI DAN PENGHARGAAN

    Siswa teladan SLTA se Kaltim tahun 1973
    Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) di Istana Merdeka Jakarta tahun 1973
    Penghargaan Satyalancana Karya Satya 10 tahun dan 20 tahun dari Presdien RI (1997 dan 2000)
    The Best ASEAN executive Bidang tenaga kerja dan Pembangunan tahun 2001
    Penghargaan sebagai tokoh nasional di bidang kerukunan umat beragama dari Ikatan Pemuda Masjid Indonesia tahun 2002
    Satyalencana Pembangunan 2005 dari Presiden RI
    Nominasi penerima penghargaan Kalpataru Kategori Pembina Lingkungan Hidup dari Menteri Negara Lingkungan Hidup tanggal 5 Juni 2005
    Peraih Otonomi Award Distinguish Category Region in a leading commitment on preserving environment oleh Jawa Pos Group tanggal 17 Mei 2006 di Samarinda
    Otonomi Award Bidang Partisipasi Masyarakat oleh KNPI Kaltim tanggal 15 Juni 2006 di Samarinda
    Kehati Award 2006 sebagai pendorong lestari Kehati 2006 diserahkan oleh Menteri Lingkungan Hidup 16 November 2006 di Jakarta oleh Yayasan Keanekaragaman hayati
    KOMID award sebagai salah satu Pasangan Kepala daerah dan Wakil Kepala Daerah dengan persentase suara tertinggi pada Pilkada KDH dan WKDH oleh Komunitas Independen Indonesia 24 November 2006
    Medosudji Award sebagai Peraih penampilan terbaik ketiga dari 73 negara peserta pada bulan November di Osaka Jepang
    Kalpataru 2007 Kategori Pembina Lingkungan diserahkan oleh Presiden RI di Istana Negara pada tanggal 6 Juni 2007
    Raksaniyata Award dari Wakil Presiden RI sebagai Pemerintah Daerah yang melindungi, menjaga serta melakukan pengendalian terhadap kelestarian lingkungan dengan pemanfaatan fungsi hutan secara baik dengan melibatkan partisipasi masyarakat lokal, diserahkan di Istana Wakil Presiden RI melalui Menteri Lingkungan Hidup, Ir. Rachmat Witoelar pada tanggal 6 November 2007

 KARYA TULIS

    Buku Komitmen dari belantara Apau Kayan
    Buku Alam Lestari dan Kearifan Budaya Dayak Kenyah (*)



 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Antrean Itu Cermin Buruknya Disiplin Petugas

Sudah empat jam aku duduk di kursiku menunggu nama anakku dipanggil. Ternyata, datang dan mendaftar  lebih awal tidak menjamin dipanggil duluan. Urutan antrean peserta vaksinasi tergantung selera petugas. Yang baru tiba  bisa    langsung dilayani,   dan yang  mendaftar  belakangan bisa dipanggil lebih awal. Peristiwa  tidak elok ini  bukan yang pertama bagiku, pasalnya pada kegiatan vaksinasi dosis kesatu di awal bulan Juli lalu, aku juga mengalaminya. Esoknya, giliran membawa anakku pun merasakan  perlakuan yang  serupa.  Lanjut divaksinasi dosis kedua di awal Agustus lalu, aku dan kemudian bersama anakku pun mengalami hal yang sama.  Tidak ada yang bisa kulakukan, kecuali hanya menarik nafas dan berusaha memakluminya. Hari ini, kala membawa anak keduaku  untuk vaksininasi dosis pertamanya, pun lagak petugasnya masih seiras, malah kali ini lebih culas. Peserta vaksinasi yang sebelumnya dibatasi hanya seratus orang, hari ini  tumplek blek sampai enam ratus peserta. Alih-alih  protokol

Jangan Sampai Lebih Takut Lihat Polisi Dibanding Penjahat

  Banyaknya penyimpangan yang dilakukan oleh oknum polisi dalam beberapa waktu terakhir ini seolah menegaskan buruknya citra lembaga penegak hukum tersebut. Peristiwa salah tangkap, pelanggaran SOP, brutalisme, kejahatan seksual ,pemeriksaan ponsel warga secara non-prosedural dan non-etis, penersangkaan korban, dan lainnyan sebagainya membuat masyarakat menjadi merinding dan takut berurusan dengan polisi. Sampai-sampai seorang kawan mengatakan jika ia  merasa lebih takut berhadapan dengan polisi daripada penjahat, karena polisi dapat melakukan kejahatan  dengan berlindung dibalik institusi,  hukum dan fasilitas negara.. ” Jangan sekali-sekali deh, buat kejahatan jika tidak mau berurusan dengan penjahat” sindirnya. Deretan Peristiwa seperti penembakan  oleh oknum Ipda OS anggota Polisi Lalu Lintas PJR Polda Metro Jaya dan  kasus aborsi oknum R yang menyebabkan seorang mahasiswa meninggal di  Purwekerto baru baru ini menambah cacatan buruk yang dilakukan  oknum angg

Bandara Tanjung Harapan Jogging Track Favorit

  Sejak  tahun 2000,aku mulai rutin pergi ke bendara  Tanjung Harapan,    saban sore  berkendara motor roda dua menuju bandara kecil yang berada di dekat Taman makam Pahlawan  Tanjung Selor itu. Namun, tujuanku ke bandara itu  bukan untuk berangkat   atau  mengambil paket kiriman yang datang, melainkan untuk olahraga jogging di  runaway  atau landasan pacu bandara. Yup, mungkin ketika itu akulah yang paling rajin jogging di bandara itu.Sampai-sampai beberapa teman memberi gelar ” penunggu bandara”. Kadang jam 2 siang, kala runaway bandara masih sepi,  dengan berbekal jaket parasut dan topi, aku sudah duluan  berlari menikmati panas dan  teriknya cuaca siang hari. Menurutku dan orang-orang ketika itu, runaway ini adalah  tempat yang paling nyaman dan ideal   di Tanjung Selor untuk melaukan aktivitas jogging. Selain treks nya yang lurus dan lebar, landasan ini tempat yang paling aman  untuk jogging, udaranya yang bersih, jauh dari polusi asap knalpot.  Berlari di sini kit